Welcome

Cinta Bersemi Awal Perkenalan

Suatu malam ketika semua orang tertidur, ada dua anak wanita yang sedang berada dalam kamar. Mereka adalah Alya dan Detha yang ternyata sedang berbincang-bincang dengan cwo yang sedang di teleponnya.
"Hai, nama kamu siapa?", tanyanya cwo itu yang sedang di telepon Alya dan Detha.
"Gua Alya dan sebelah gua Detha, dia kakak sepupu gua", jawabnya Alya dengan suara pelan.
"Oh...", kata cwo itu sambil tertawa.

Tak lama kemudian sekitar jam 2 pagi, om Riza memanggil Alya karena marah.
"Ngapain jam segini ketawa-ketiwi gak jelas, udah jam 2 pagi juga! Sana tidur, nanti om bilangin sama ibu kalau gak mau tidur. Kamu habis sakit bukannya jaga biar gak sakit lagi, ini malah mau bikin penyakit lagi, kamu gak kasihan sama ibu... Hah!!", kata om Riza dengan memandang Alya dengan wajah sinis.
"Iya, iya....", jawab Alya dengan rasa takut.
Akhirnya Alya kembali masuk ke dalam kamar dan melanjutkan pembicaraannya dengan seorang yang di teleponnya yang katanya teman dari temannya Alya. Dia gak peduli dengan kemarahan om Riza karena saking penasarannya sama teman dari temannya Alya itu.
"Al, om Riza bilang apa?", tanya Detha dengan pelan kepada Alya.
"Oh... biasa marah soalnya kan udah pagi tapi kitanya masih ketawa-ketiwi gak jelas kaya orang gila gitu", jawabnya Alya dengan sangat pelan karena takut terdengar om Riza.
"Hahaha... emang kita udah gila dari dulu kali yaaa??", kata si Detha sambil tertawa.
Akhirnya Alya dan Detha bertanya-tanya kembali kepada orang yang sedang di teleponnya.

"Eh, siapa sih nama asli loe?", tanya Detha dengan nada tegas.
"Gua, heee...", jawab si cwo itu sambil tertawa.
"Yaiyalaaaaah, habis siapa lagi coba! Orang kita-kita nanyanya sama loe..", kata si Alya sambil sewot karena tak disebutkan namanya oleh cwo itu.
"Hahaha, biasa ajjeh kali neng?? Gua Anwar", jawabnya si cwo itu sambil tertawa terbahak-bahak.
"Oh... gitu, bilang doong dari tadi jangan bikin orang penarasan ajjeh!", kata Alya dan Detha sambil menggenggam tangannya karena sewot.
"Ngomong-ngomong kalian masih sekolah ya?", tanyanya si cwo itu sambil berfikir.
"Iyaaaaaaaa...", jawabnya Alya dan Detha dengan bersamaan.
"Oh... gitu yah? yayayaaaa....ok deh! hee", ujarnya cwo itu dengan tertawa yang sangat aneh.
"Oya, kenapa si Chy Whonk ijin untuk tidur? Tumben amat, biasanya juga dia suka begadang", tanya si Alya dengan pelan.
"Iya, mungkin karena besok mau jadi panitia soalnya kan ini masih idul fitri", jawabnya cwo itu dengan serius.
"Oh... begitu yah? oklagh, hee", jawab si Alya sambil tertawa dan berfikir padahal bingung apa yang difikirkan.
"Eh, udah subuh cuey!! Kita sholat subuh dulu yuk, soalnya udah jam 5 pagi ntar di lanjut ajjah lagi teleponnya, gimana?", tanya Detha kepada cwo itu dan si Alya.
"Ya udah sholat ajjah dulu deh!", jawabnya cwo itu.
"Yaps, ok! Daddaaaaah...", ujar Alya dengan semangat.
Akhirnya mereka semua mengakhiri teleponnya karena akan sholat subuh dahulu. Kemudian Alya dan Detha bergegas menuju ke kamar mandi untuk berwudhu.
Setelah selesai sholat subuh, kemudian Alya dan Detha langsung menuju ke kamar tidur untuk beristirahat karena semalam telah begadang ampe jam 5 pagi.

Siang harinya mereka berdua melanjutkan teleponnya dengan si cwo itu.
"Assalamu 'alaikum wr. wb.", kata si Alya dengan suara lembut.
"Wa'alaikumussalam wr. wb.", jawabnya cwo itu dengan menghembuskan nafasnya.
"Akhirnya diangkat juga, he... kirain marah gara-gara semalam", katanya Alya sambil tertawa tak jelas.
"Jaaaaaah, siapa juga yang marah. Gua gak marah ama loe", jawabnya cwo itu dengan pedenya.
"Ya syukur deh kalau gak marah. Hmmm, ngomong-ngomong lagi ngapain sekarang?", tanyanya Alya dengan basa-basi.
"Lagi duduk santai ajjah, lah kamu sendiri lagi ngapain?", jawab cwo itu kemudian bertanya balik kepada Alya.
"Sama, aku juga lagi duduk ajjah!", kata si Alya dengan lembut.
"Oh... emang si Detha kemana? Tumben gak ada suaranya? Masih tidur yah soalnya kan semalam habis begadang ampe jam 5 pagi, hehe... ", tanyanya cwo itu dengan anehnya.
"Tuh tau! emang kenapa kangen sama dia?", jawabnya dan tanyanya Alya dengan jealous.
"Oh... napa ya? Ko jawabnya jutek gitu...", tanyanya lagi kepada si Alya.
"Gak tuh, biasa ajjeh!", jawabnya dengan sangat jutek.
"Yayaya....", kata si cwo itu sambil berbisik tak jelas lewat handphone.
Tak lama kemudian mereka lalu mengakhiri teleponnya karena Alya disuruh ibunya untuk makan siang.

Malamnya Alya dan Detha menelepon cwo itu lagi dan seperti biasanya mereka berbincang-bincang tak jelas dengan gaya anak gaul jaman sekarang (maklum suka eksis).
"Assalamu 'alaikum wr. wb.", kata si Alya mengucap salam sambil tersenyum.
"Wa'alaikumussalam wr. wb.", jawabnya cwo itu dengan lembut.
"Ngomong-ngomong malam-malam gini sedang ngapain yah?", tanyanya Alya dengan basa-basi.
"Duduk ajjah sambil mikirin kamu, hehe...", jawabnya cwo itu dengan pedenya.
"What!! Gombal banget tuh..!!", ucap si Detha dengan tegas.
"Hahaha...becanda cuey!!", ujar cwo itu dengan tak jelas.
"Yayaya, percaya?..Emang cwenya keman? Gak jalan-jalan ama dia yaaa?", tanyanya Detha sambil mengetik hp untuk mengirim pesan kepada temannya.
"Gak, cwe gua tau kemana! Ngilang dianya, lagian aku males mendingan juga telepon-teleponan ama Alya dan Detha", jawabnya si cwo itu dengan jutek dan agak sewot.
"Oh... sabar-sabar", ucap si Alya untuk berusaha menenangkan hatinya.
"Ya..... Sayaaaaaaang", ujar cwo itu dengan penuh kelembutan.
"Pala loe peang, weeeee :p ", ucap Alya dengan juteknya.

Tak lama kemudian mba Detha berbincang-bincang dengan cwo itu tetapi dengan sembunyi-sembunyi padahal sebenarnya si Alya mendengarkan semua pembicaraan cuman bilang ke cwo itu bahwa si Alya gak dengar pembicaraan antara Detha dan cwo itu.
"Deth, aku boleh nanya gak? Sebenarnya si Alya udah punya pacar belum?hehe..", tanya cwo itu dengan malu.
"Belum, mang napa? Loe naksir ama Alya ya?", jawabnya si Detha dengan heran.
"Oh... sayang dia masih kecil jadi gak mungkin kan kalau aku pacaran ama anak kecil", ungkap cwo itu dengan sesal.
"Hahaha, jadi loe beneran naksir ama Alya. Hmmm, kalau menurut gua sih umur gak masalah tapi yang jadi masalah ntu loe kan udah punya pacar jadi malah ntar kasihan si Alya nya kalau ntarnya pacaran ama eloeeeh", kata si Detha dengan seriusnya.
"Ah loe ini, gua udah putus ama pacar gua. Ngapain gua mempertahankan cinta yang tak mungkin lagi dipertahankan. Dia selingkuh ama teman gua, bilangnya mau balik ke Solo..Eh gak taunya malah pacaran dirumah teman gua, itu pun gua baru tau sekarang karena dari dulu guz gak percaya kalau teman-temanku yang lain pada bilang gitu tapi akhirnya gua melihat dengan mata kepala gua sendiri kalau cwe gua lagi mesra-mesraan ama teman gua itu. Emang bener-bener sial banget nasibku ini", kata cwo itu dengan bersedih dan menyesal.
"Jaaaaah, bener-bener gak beres tuh cwe loe! Kurang ajar banget ntu anak, terus sekarang loe gimana? Loe bener-bener pengen menjalin hubungan dengan Alya. Jangan-jangan loe cuman pengen mainin Alya doang lagi", ungkapnya Detha dengan serius dan khawatir.
"Yaiyalah, hidup ini kan indah. Ngapain aku harus menunggu yang gak mungkin lagi aku tunggu. Ya kan?", katanya cwo itu dengan kesal dan menyesal.
"Yaps, bener banget tuh!", ucap Detha dengan semangat.
"Ya, makannya. Plissss bantu aku ya? Aku pengen kenal Alya lebih dalam", ungkapnya cwo itu dengan serius dan mengharap tuk dapat membantunya.
Akhirnya setelah lama berfikir Detha mengijinkan cwo itu tuk mengenal lebih jauh tentang Alya. Tak lama kemudian, 15 menit telepon selesai dan akhirnya Alya dan Detha beristirahat bersama dikamar Alya.

Baru jam 2 pagi, Alya dan cwo itu telepon-teleponan kembali tetapi dengan pelan-pelan agar tidak membangunkan Detha yang sedang tertidur pulas.
"Assalamu 'alaikum wr. wb.", ucap salam Alya kepada cwo itu.
"Wa'alaikumussalam wr. wb.", balasnya cwo itu dengan lembut.
"Maaf ya pagi-pagi begini aku udah ganggu?", kata si Alya sambil menyelimuti dirinya agar tak terlihat sedang telepon.
"Gak apa, sayaaaaank.hehe .......", ungkapnya cwo itu dengan rasa bangga dan pede abis.
"Pala loe peang, ckwkwkwkwk :p ", ujar si Alya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Yeeee, gua serius bego?", ucapnya cwo itu dengan tegas, serius dan agak sedikit menakutkan.
"Halaaaaaaaah, gombal!!", kata si Alya tak mau kalah dengan cwo itu.
"Ini anak susah amat ya dikasih tau. Aku serius ngomong gini. Memang kita baru kenal tapi apa salahnya untuk mencoba dari awal, ya kan?", ucap cwo itu sambil bersedih.
"Hmmm, kan kamu udah punya pacar. Ntar kalau pacar kamu marah gimana?", kata Alya yang sedang bingung.
"Sebenarnya aku udah putus ama pacarku habis dia main belakang dengan temanku", ungkap cwo itu dengan sedih dan kecewa.
"Oh....", kata Alya dengan heran tetapi senang juga dengarnya alias bahagia.
"Ah...Oh...Ah...Oh... Jawab apa, jangan cuman bisa bilang Oh doooang??", ujar cwo itu dengar tegas dan sangat sangat serius.
"Jaaaaaaah, ngambek. Aku kan cuman bilang Oh dooang? Masa gak boleh sih, aneh!!", ucap Alya sambil menggarukkan tangannya ke kepalanya.
"Habis kamunya gitu sih, tinggal jawab iyaaaaaaaaah apa susahnya coba!!", ujar cwo itu seakan mengharapkannya.
"Hmmmmm, gimana ya?? Aku pikir-pikir dulu ya?? Aku gak bisa jawab sekarang, karna aku juga baru kenal kamu...", ucap Alya sambil berfikir, berfikir dan berfikir.

Lamanya berfikir hingga Alya tak tau lagi apa yang harus dia katakan kepada cwo itu. Alya terus saja berfikir, apakah dia benar-benar serius dan memang ingin menjalin hubungan dengannya? Atau dia cuman ingin main-main doang?
Alya bingung dan sangat bingung apa yang akan dikatakannya. Terus berfikir dan akhirnya pun Alya menemukan jawaban untuk cwo itu.
"Ka, apakah kakak sungguh-sungguh ingin kenal lebih jauh denganku?", tanya Alya dengan sangat khawatir.
"Iya, dek? Kakak pengen kamu jadi pacar kakak walau sekarang kita jarak jauh", jawab cwo itu dengan sangat sangat serius.
"Ya aku tau, tapi akankah kakak mau berhubungan jauh nantinya?", tanyanya Alya lagi kepada cwo itu.
"Aku benar-benar inginkan semua itu, dek? Masa kamu gak percaya ama saya? Aku gak masalah kita berhubungan jarak jauh, ntar juga bisa ketemu kan?", jawabnya cwo itu dengan penuh kasih sayang.
"Hmmmm, gimana yaaaaa? Hmmmm, A.... A.... Ak.... Ak.... Aku.... AKU MAU!!", ungkap Alya dengan malu.
"Alhamdulillah.... Akhirnya dia mau juga, makasih ya ALLAH..??heee...", ucap cwo itu dengan rasa syukur.
"Yeeeeeee, ketawa lagi. Jeleeeeeeeeek", kata Alya sambil senyam senyum sendiri.
"Jelek...jelek juga kamu mau kan? hahaha....", ujar cwo itu sambil tertawa tak jelas seakan bahagia banget.
"Dasar ANWAR JELEK KAYA BEBEK, weeeeeeee :p ", ucap Alya dengan geregetan.
"Hmmmm, yayaya..", ujar cwo itu dengan sabar dan pasrah.
"Hahaha.....", ujar Alya dengan tertawa.
"Jadi sekarang kita resmi nih pacaran? Iya kan? Iya doooong?", tanyanya cwo itu dengan pede.
"Iya kakakQu...?", jawabnya Alya dengan lembut.
"Asyiiiiiiiik, hehehe....", ucapnya cwo itu dengan tertawa penuh gembira.

Akhirnya kedua insan itu saling bermesraan (ALYA & ANWAR) tetapi hanya lewat handphone. Tat kala fajar menyambut hari esok yang sangat cerah dan menggembirakan bagi kedua insan tersebut. Resminya mereka jadian yaitu tepat pada hari dimana temanku berulang tahun yaitu tanggal 13 Oktober 2008 (padahal aku juga gak tahu ternyata baru aku sadari kalau tanggal jadian tepat pada tanggal temanku berulang tahun) dan sampai sekarang masih terus berlanjut walau rintangan membentang. SEMANGAT

Posting Komentar