Welcome

Rasa Khawatir

Malam ini sangat indah walau tanpa hadirmu ataupun suara indahmu. Aku sangat berharap bahwa kau memang benar-benar jodohku. Tapi mengapa yang ku rasakan sekarang adalah rasa takut yang ada dibenakku. Apakah kau merasakan hal yang sama seperti yang ku rasakan atau mungkin kau sudah lupa dengan janji-janji yang telah kita ucapkan bersama sejak dulu awal kita baru jadian. Aku merasa asing dengan sikapmu yang sekarang ini. Dulu kamu gak seperti ini. Dulu kamu sangat perhatian, penyayang, selalu kangen sama aku, baik banget tapi kenapa aku merasa sekarang kamu udah agak beda sama aku. Apa mungkin ada seseorang yang telah berhasil menggantikan posisiku di hatimu atau mungkin kamu udah bosan denganku dan ingin mencari pengganti yang baru, yang lebih cantik dari aku, yang lebih putih, yang lebih segala-galanya dari aku. Aku ikhlas walau hatiku rasanya sakit, walau hatiku serasa teriris. Aku akan lebih bahagia ketika melihatmu bahagia walau dengan orang lain selain aku. Daripada denganku kau tak pernah bahagia. Aku sangat mencintaimu lebih dari yang kau tahu. Aku sayang kamu apa adanya. Karena aku tak ingin apa-apa darimu. Aku hanya ingin kasih sayang dan kesetian darimu yang akan kau curahkan untukku seorang. Makasih atas selama ini yang kau telah berikan untukku. Luph u Beb...????

ThE LegEnD oF MoUnT tAnGkUBaN PeRaHu

Once upon a time in west Java, Indonesia lived a wise king who had a beautiful daughter. Her name was Dayang Sumbi. She liked weaving very much. Once she was weaving a cloth when one of her tool fell to the ground. She was very tired at the time so she was too lazy to take it. Then she just shouted outloud.

‘Anybody there? Bring me my tool. I will give you special present. If you are female, I will consider you as my sister. If you are male, I will marry you’

Suddenly a male dog, its name was Tumang, came. He brought her the falling tool. Dayang Sumbi was very surprised. She regretted her words but she could not deny it. So she had to marry Tumang and leave her father. Then they lived in a small village. Several months later they had a son. His name was Sangkuriang. He was a handsome and healthy boy.

Sangkuriang liked hunting very much. He often went hunting to the wood using his arrow. When he went hunting Tumang always with him. In the past there were many deer in Java so Sangkuriang often hunted for deer.

One day Dayang Sumbi wanted to have deer’s heart so she asked Sangkuriang to hunt for a deer. Then Sangkuriang went to the wood with his arrow and his faithful dog Tumang. But after several days in the wood Sangkuriang could not find any deer. They were all disappeared. Sangkuriang was exhausted and desperate. He did not want to disappoint her mother so he killed Tumang. He did not know that Tumang was his father. At home he gave Tumang’s heart to her mother.

But Dayang Sumbi knew that it was Tumang’s heart. She was so angry that she could not control her emotion. She hit Sangkuriang at his head. Sangkuriang was wounded. There was a scar in his head. She also repelled her son. Sangkuriang left her mother in sadness.

Many years passed and Sangkuriang became a strong young man. He wandered everywhere. One day he arrived at his own village but he did not realized it. There he met Dayang Sumbi. At the time Dayang Sumbi was given an eternal beauty by God so she stayed young forever. Both of them did not know each other. So they fell in love and then they decided to marry.

But then Dayang Sumbi recognized a scar on his Sangkuriang’s head. She knew that Sangkuriang was his son. It was impossible for them to marry. She told him but he did not believe her. He wished that they marry soon. So Dayang Sumbi gave a very difficult condition. She wanted Sangkuriang to build a lake and a boat in one night! She said she needed that for honeymoon.

Sangkuriang agreed. With the help of genie and spirits Sangkuriang tried to build them. By midnight he had finished the lake by building a dam in Citarum river. Then he started building the boat. It was almost dawn when he nearly finished it. Meanwhile Dayang Sumbi kept watching on them. She was very worried when she knew this. So she made lights in the east. Then the spirits thought that it was already dawn. It was time for them to leave. They left Sangkuriang alone. Without their help he could not finish the boat.

Sangkuriang was very angry. He kicked the boat. Then the boat turned out to be Mount Tangkuban Perahu. It means boat upside down. From a distant it looks like a boat upside down.

KiSaHh HidUpQuWh dEnGaNnYa

Hari demi hari aku lewati bersamanya dengan penuh canda tawa bahagia tetapi terkadang pula sedih. Hati tak kuasa menahan rasa ingin bertemu dengannya. Dia telah memberi warna dalam hidupku, semua yang ku miliki semata-mata karna ku ingin bersamamu selalu dan tak ingin berpisah sampai kapanpu. Kau sangat berarti dalam hidupku, kau telah membuat duniaku menjadi lebih indah. Aku tak tahu jika duniaku tanpa hadirmu, aku sangat mencintai dan menyayangi kamu. Seumur hidupku baru kali ini aku merasakan kebagahiaan yang sangat berarti dan baru kali ini aku merasakan cinta yang sangat dalam yaitu cintaku padamu. Aku nyadar aku hanya manusia biasa yang tak luput dari kekurangan. Aku juga sadar kalau aku ga pantas untukmu, tapi sungguh aku sangat mencintai dan menyayangi kamu dengan tulus hati. Jiwa dan ragamu akan selalu abadi dalam hidupku. Kau adalah cowok terbaik dan terindah yang pernah aku temui di dunia ini.
Tiada yang bisa menggantikan posisimu di hatiku ini. Sumpah hanya kamu yang aku sayangi, aku mohon jangan pernah kau sia-siakan aku. Karna aku gak mau kehilangan kamu, aku ga kuat sayaaaang?? LOVE YOU FULL FOREVER A' ANWAR......